Selasa, 27 November 2012

Goa Emas.Imagin.


karya imajinasiku.....
GOA EMAS
Pada tanggal 17 Juni tahun 2011 telah ditemukan beberapa goa emas. Di tengah hutan yang lebat di semenajung Ngaliyan, Semarang, di luar dugaan tersebar beberapa “Goa Emas” yang misterius. Menurut laporan Anton dan para ilmuwan asal IPB dan ITB telah menemukan “Goa Emas” tersebut belum lama ini, yang sekaligus membuka cadar sesungguhnya dunia goa disemenanjung Semarang. Hutan yang lebat ini menyembunyikan banyak “Goa Emas” tersebut, dimana ke dalaman salah satu “Goa Emas” itu dapat mencapai 160 meter lebih dalamnya.
Beberapa “Goa Emas” tersebut telah membentuk sebuah dunia “goa emas” yang misterius. Penduduk setempat pada masa kuno pernah menganggap, bahwa di sana merupakan pintu masuk menuju ke alam bawah tanah. Masyarakat setempat pun terus melegendakan, bahwa di dunia goa bawah tanah yang misterius itu, terdapat setumpukan emas, dan berlian.
Peneliti asal IPB, ITB dan penjelajah melakukan penyelidikan terhadap sejumlah lubang gua sambil membawa tabung oksigen, lampu kedap air dan peralatan bawah tanah lainnya. Dari penyelidikan itu diketahui bahwa sesungguhnya “Goa Emas” ini adalah lubang bawah tanah peninggalan nenek moyang jaman kuna yang sengaja membuat lubang bawah tanah untuk menyimpan Emas dan berlian mereka agar lebih aman. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya gambar, tulisan dan lukisan-lukisan yang misterius pada dinding beberapa gua tersebut. Walaupun misterius namun para peneliti dari IPB dan ITB mampu mengenali tulisan serta gambar tersebut, dan dapat disimpulkan bahwa beberapa gua tersebut merupakan peninggalan nenek moyang kita pada zaman dahulu yaitu beberapa ratus tahun yang lalu. Para peneliti dan penjelajah merasa seolah-olah memasuki dunia surganya emas ketika mereka memasuki gua bawah tanah tersebut. Goa-goa ini bermacam-macam bentuk lika-liku dan kedalamannya. Ada yang sedang, ada yang memiliki cabang gua. Ada yang kedalamannya sedang, ada pula yang kedalamannya mencapai 100 meter lebih.
Wajar saja kalau Penduduk pada zaman dahulu pernah menjadikan gua-gua tersebut sebagai gua yang suci, dan mereka pernah memasukkan barang-barang perhiasan ke dalamnya untuk disimpan dan sembahyang leluhur dalam kehidupan sehari-hari bangsa Maya kuno dan penduduk zaman dahulu, gua-gua ini menduduki status yang penting. Kubang tersebut juga menyediakan sumber air yang cukup bagi bangsa Maya, selain itu juga menyediakan tempat pemandian bagi mereka. Hingga sekarang, di sejumlah desa yang jauh terpencil di pelosok hutan didekat gua-gua tersebut, orang-orang masih bergantung pada mata air dekat gua bawah tanah seperti saat ini dalam kehidupannya.
Dalam keyakinan spiritual bangsa Maya, lubang-lubang gua juga merupakan tempat tinggal Dewa Hujan, sama seperti Istana Naga dalam legenda Tiongkok. Bangsa Maya mengandalkan mereka guna bersujud untuk memohon hujan. Bangsa Maya beranggapan, bahwa hujan di langit adalah hasil kunjungan Dewa Hujan, hanya dengan mempersembahkan “hadiah” ini, dewa hujan baru bisa hadir. Mereka memasukkan barang perhiasan ke dalam lubang, bahkan akan memilih gadis cantik dan diterjunkan ke dalam air, dengan maksud menyenangkan Dewa Hujan.
Selain kemisteriusan dunia gua bawah tanah, di kawasan tersebut juga ditemukan kolam-kolam air didekat gua tersebut. Dan didalam kolam tersebut ditemukan lebih dari 40 species makhluk hidup baru berupa udang-udangan dan ikan. Di bawah lingkungan yang sulit, species tersebut bisa bertahan hidup. Makhluk air ini hidup dengan mengandalkan makanan dan oksigen yang terbatas di dalam air. Ini adalah penemuan pertamakali yang pernah diraih para ilmuwan Biologi. Ahli Biologi laut dari Universitas Texas yakni Tom Iriver menuturkan, “Disini sepenuhnya merupakan sebuah dunia yang unik. Hal-hal yang kami temukan disana, termasuk beberapa bentuk hayati di sana belum pernah ditemukan di tempat lain.”
Anton mengatakan yang paling menggembirakan adalah telah menyaksikan beberapa bentuk makhluk hidup dan spons yang hidup di kolam dekat gua tersebut, besar kemungkinan mereka memiliki nilai pengobatan yang terpendam, dapat mengobati sejumlah besar penyakit fatal termasuk kanker. Namun, penelitian ini masih terlalu dini, kami masih perlu melakukan sejumlah besar eksprimen ilmiah.
Bahkan para ilmuwan juga menemukan sejumlah besar kerangka binatang prasejarah dan benda budaya kuno di dalam gua tersebut, termasuk tulang belulang kelinci dan bahkan tulang belulang mamut atau gajah purba yang hidup pada zaman glacial. Seorang penjelajah bawah tanah yang ikut dalam penalitian gua tersebut menuturkan, “Saat Anda keluar dari air, dan memberitahu kepada orang-orang bahwa di bawah sana ada gajah besar, maka dipastikan Anda akan dianggap gila, tapi faktanya memang demikian.”
Karena perkembangan penduduk dan eksploitasi pariwisata, sehingga susunan ekosistem dan bentuk “gua emas” tengah mengalami kerusakan. Selama beberapa ratus  tahun di masa lalu, daerah yang pernah di huni bangsa Maya ini, jumlah penduduknya membengkak hingga 10 kali lipat lebih, mencapai 1 juta jiwa, ditambah lagi penduduk dan sejumlah besar wisatawan dari daerah lain di Indonesia. Akibatnya dunia bawah tanah ini mendapat ancaman serius.
Para ahli lingkungan memperingatkan, bahwa usaha pariwisata setempat yang berkembang pesat dan sejumlah besar sampah yang diciptakan usaha pelayanan sudah mulai menimbulkan polusi terhadap lingkungan lubang batuan dan gua emas tersebut. Kini pencemaran yang dihasilkan orang-orang setempat semuanya di buang ke dalam bawah tanah, sistem sungai di lubang dengan kedalaman 1 meter di semenanjung Ngaliyan telah mengalami pencemaran sampah sebanyak 250 ton setiap harinya. Setiap hari ratusan wisatawan menyusup ke gua-gua yang dibuka tersebut, dan dengan semena-mena merusak susunan ekosistem di dalamnya. “Kami sekarang membutuhkan sebuah rancangan yang matang dan cermat, yang dapat mengembangkan ekonomi setempat sekaligus melindungi dunia bawah tanah yang tak ternilai itu, jelas Anton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar