Gelombang elektromagnetik
dapat digambarkan sebagai dua buah gelombang yang merambat secara
transversal pada dua buah bidang tegak lurus yaitu medan magnetik dan
medan listrik. Merambatnya gelombang magnet akan mendorong gelombang
listrik, dan sebaliknya, saat merambat, gelombang listrik akan mendorong
gelombang magnet. Diagram di atas menunjukkan gelombang cahaya yang
merambat dari kiri ke kanan dengan medan listrik pada bidang vertikal
dan medan magnet pada bidang horizontal.
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara
bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya
yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.
Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang mempelajari besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau panjang gelombang, polarisasi dan fase cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan dengan pendekatan paraksial geometris seperti refleksi dan refraksi, dan pendekatan sifat optik fisisnya yaitu: interferensi, difraksi, dispersi, polarisasi. Masing-masing studi optika klasik ini disebut dengan optika geometris (en:geometrical optics) dan optika fisis (en:physical optics).
Pada puncak optika klasik, cahaya didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik dan memicu serangkaian penemuan dan pemikiran, sejak tahun 1838 oleh Michael Faraday dengan penemuan sinar katode, tahun 1859 dengan teori radiasi massa hitam oleh Gustav Kirchhoff, tahun 1877 Ludwig Boltzmann mengatakan bahwa status energi sistem fisik dapat menjadi diskrit, teori kuantum sebagai model dari teori radiasi massa hitam oleh Max Planck pada tahun 1899 dengan hipotesa bahwa energi yang teradiasi dan terserap dapat terbagi menjadi jumlahan diskrit yang disebut elemen energi, E.
Pada tahun 1905, Albert Einstein membuat percobaan efek fotoelektrik, cahaya yang menyinari atom mengeksitasi elektron untuk melejit keluar dari orbitnya. Pada pada tahun 1924 percobaan oleh Louis de Broglie menunjukkan elektron mempunyai sifat dualitas partikel-gelombang, hingga tercetus teori dualitas partikel-gelombang.
Albert Einstein kemudian pada tahun 1926 membuat postulat berdasarkan efek fotolistrik, bahwa cahaya tersusun dari kuanta yang disebut foton yang mempunyai sifat dualitas yang sama. Karya Albert Einstein dan Max Planck mendapatkan penghargaan Nobel masing-masing pada tahun 1921 dan 1918 dan menjadi dasar teori kuantum mekanik yang dikembangkan oleh banyak ilmuwan, termasuk Werner Heisenberg, Niels Bohr, Erwin Schrödinger, Max Born, John von Neumann, Paul Dirac, Wolfgang Pauli, David Hilbert, Roy J. Glauber dan lain-lain.
Era ini kemudian disebut era optika modern dan cahaya didefinisikan sebagai dualisme gelombang transversal elektromagnetik dan aliran partikel yang disebut foton. Pengembangan lebih lanjut terjadi pada tahun 1953 dengan ditemukannya sinar maser, dan sinar laser pada tahun 1960. Era optika modern tidak serta merta mengakhiri era optika klasik, tetapi memperkenalkan sifat-sifat cahaya yang lain yaitu difusi dan hamburan.
Eeeiittts,,,,,,,,,,,,
sudah yah jangan berlarut-larut membaca tulisan dari Wikipedia tadi, itu hanya sekedar pengantar untuk memahami pengertian cahaya saja.....
Pada intinya penulis hanya ingin menyampaikan sebuah makna dari "Nurul Qolbi". Nur berasal dari kata nurun dalam kamus bahasa Arab berati cahaya. Sedangkan Qolbi berasal dari kata Qolbun yang berarti hati. maka dari itu Qolbi berarti Hatiku.
Cahaya hati yang di maksudkan disini adalah cahaya penyejuk Iman. Lantunan ayat-ayat Al Qur'an yang indah dan merdu dapat menyajukan hati kita sebagai seorang Muslim. Selain Al Qur'an Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW juga dapat menyejukan hati kita dan hal ini juga mampu maningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
So,,,,
kalau kita sudah paham,,,yuk sama-sama meningkatkan cahaya hati kita,,,,
Good Luck!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar